Radio Budaya Jawa



Senin, 23 Agustus 2010

Asam Urat Tinggi (Gout)

Serangan nyeri akibat gout (asam urat tinggi) seringkali terjadi mendadak saat tidur, yang biasanya menyerang ibu jari kaki, tumit, dan lutut. Daerah di sekitar persendian memerah, bengkak, dan mengkilat.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghindari asam urat antara lain:
• Mengurangi pengkonsumsian jeroan, daging, kacang, kol, kembang kol, kangkung, bayam, rebung, es, daging kambing, emping/melinjo, kerang, dan lain-lain.
• Menghindari minuman beralkohol
• Memperbanyak minum air.

Gout adalah sejenis artritis yang disebabkan oleh pengendapan asam urat pada persendian. Asam urat merupakan hasil metabolisme yang mengalir melalui peredaran darah. Jika kadar asam urat terlalu tinngi atau terlalu sedikit yang dibuang melalui air kencing, akan terbentuk kristal-kristal kecil dan akan mengendap pada salah satu persendian hingga menimbulkan rasa nyeri yang amat sangat, bengkak di sekitar persendian, dan terjadinya kelainan bentuk persendian.

Pengobatan (Pilih Salah satu ramuan di bawah ini):

Ramuan 1 :
200 gram ubi jalar merah, 5 butir kapulaga, 5 butir cenkeh, 1 butir biji pala, 1 ruas ibu jari kayu manis, 15 gram jahe merah, 10 butir merica, dan gula merah secukupnya direbus dengan 1 ½ liter air hingga tersisa ½ liter. Airnya diminum selagi hangat dan ubinya dapat dimakan. Pemakaian : Konsumsi secara teratur 2 kali sehari

Ramuan 2 :
10 lembar daun salam direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc air, kemudian airnya diminum selagi hangat.
Pemakaian : Konsumsi secara teratur 2 kali sehari

Ramuan 3 :
Takokak secukupnya dikonsumsi menurut selera, dan dilakukan secara teratur.
Pemakaian : Konsumsi secara teratur 2 kali sehari

Ramuan 4 :
Buah leunca secukupnya dikonsumsi.
Pemakaian : Konsumsi secara teratur 2 kali sehari

Ramuan 5 :
Rebus 1 sendok biji seledri dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas air.
Pemakaian : Minum sekaligus hangat-hangat. Lakukan 2-3 kali sehari, tergantung pada beratnya penyakit.

Ramuan 6 :
Cuci bersih 100 lembar daun kumis kucing segar, lalu rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas air. Setelah dingin, saring.
Pemakaian : Ramuan diminum sekaligus dan dilakukan pada pagi hari.

Ramuan 7 :

Cuci bersih 30 gram herba tempuyung segar. Lalu rebus dengan 3 gelas air bersih sampai hanya tersisa 1 gelas air.
Pemakaian : Minum setelah dingin.

Ramuan 8 :
Cuci bersih 30 gram herba suruhan segar. Tumbuk halus, lalu peras.
Pemakaian : Air perasan diminum sekaligus.

Ramuan 9 :
Belah 1 buah pare mentah segar, buang bijinya. Setelah itu, cuci bersih dan potong-potong, lalu rebus dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Pemakaian : Minum sekaligus, satu kali sehari.

Ramuan 10 :
Cuci 5 lembar daun salam hingga bersih, lalu rebus dengan 5 gelas air hingga hanya tersisa 1 gelas.
Pemakaian : Minum 3 kali sehari.

Senin, 02 Agustus 2010

Herbal-herbal Penurun Kolesterol

Penyakit jantung koroner dua kali lebih besar mengancam orang-orang yang mempunyai kadar kolesterol 200-240 mg persen dibandingkan mereka yang kadarnya di bawah 240 mg persen.

Kolesterol adalah komponen asam lemak yang terdapat dalam darah. Zat ini sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses-proses tertentu bagi kelangsungan hidup. Di antaranya untuk membentuk hormon, membentuk sel, dan merawat sel-sel saraf.

Tetapi, dalam jumlah berlebih kolesterol menjadi ancaman serius bagi tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian. Penyakit yang disebabkan kolesterol adalah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi, dan hiperkolesterolemia.

Kadar kolesterol dalam darah bisa diatasi dengan pengobatan secara tradisional dengan memakai aneka tumbuhan yang banyak hidup di Indonesia. Praktik ini sudah berlangsung dari generasi ke generasi.

Yang biasa dimanfaatkan untuk pengobatan kolesterol tinggi adalah daun jati belanda (Guazuma ulmifolia), kemuning (Murraya paniculata), dan tempuyung (Sonchus arvensis).

Daun jati belanda dipercaya bisa meluruhkan lemak dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tanaman yang berasal dari negara Amerika beriklim tropis ini tumbuh secara liar di wilayah tropis lainnya seperti di Pulau Jawa.

Jati belanda mengandung senyawa tannin, damar, triterpen, alkaloid, karotenoid, flavonoid, dan asam fenol. Selain bisa menurunkan kadar kolesterol, tanaman ini juga berkhasiat untuk melangsingkan tubuh, astrigen, sebagai obat diare dan obat batuk.

Sedangkan kemuning mengandung atsiri, damar, tannin, glikosida, dan meransin. Tanaman yang biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar ini bisa dipakai untuk mengobati radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkhitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, sakit gigi, dan haid tidak teratur. Juga untuk mengurangi lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak (ulkus), memar akibat benturan, rematik, keseleo, digigit serangga dan ular berbisa, ekzema, dan luka terbuka pada kulit.

Tanaman tempuyung memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Pada prinsipnya semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan. Tapi, yang paling sering adalah bagian daunnya. Penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia saponin, flavonoida, politenol, alfa-lactucerol, beta-lactucerol, manitol, inositol, kalium, silika, dan taraksasterol adalah manfaat yang bisa didapatkan dari daun tempuyung.

Bila diramu, jati belanda, kemuning, dan tempuyung bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Inilah yang dilakukan oleh PT Indofarma. Ketiga herbal tadi diramu menjadi sebuah produk herbal yang diberi nama Prolipid. Sesuai dengan kandungan bahan-bahan pembuatnya, herbal ini membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dalam darah.

Hasil penelitian

Senyawa tanin dan musilago yang terkandung dalam daun Jati belanda dapat mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan usus halus sehingga dapat mengurangi penyerapan makanan. Dengan demikian proses obesitas (kegemukan) dapat dihambat.

Hasil penelitian tentang daun jati belanda memperkuat penggunaannya secara ilmiah sebagai tanaman obat. Ekstrak daun jati belanda yang diberikan secara oral dengan konsentrasi 15 persen dan 30 persen dapat menurunkan kadar kolesterol total serum kelinci.

Sedangkan hasil penelitian pada daun kemuning menunjukkan, pemberian infus daun ini sebesar 10 persen, 20 persen, 30 persen, dan 40 persen sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badannya secara bermakna. Ini menunjukkan telah terjadi peningkatan pembakaran lemak tubuh. Kolesterol merupakan salah satu komponen dari lemak.

Beberapa teori yang lain menyebutkan bahwa khasiat daun jati belanda dan kemuning adalah karena kandungan damarnya. Mekanismenya sebagai berikut, kolesterol yang terbentuk menjadi asam empedu berikatan dengan damar dan segera dieksresi melalui feses. Cepatnya asam empedu dieksresikan oleh tubuh akan disertai oleh cepatnya pembentukan asam empedu sehingga kolesterol dalam tubuh segera diubah menjadi asam empedu. Dengan demikian, proses ini akan mengurangi kadar kolesterol.

Sementara itu, bahan simplisia yang digunakan berkhasiat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran timbunan lemak dalam tubuh akan meningkat. Dengan demikian akan mengurangi kadar lemak tubuh. Ini berarti akan mengurangi terbentuknya kolesterol karena lemak merupakan faktor risiko tinggi terhadap kolesterol.

Karena merupakan bahan-bahan alami, jika digunakan secara teratur dan terukur, herbal-herbal ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Pentingnya Mengendalikan Kolesterol

Lipid atau lemak terdapat dalam makanan kita sehari-hari. Lemak tidak pernah larut dalam plasma darah. Kecuali bila berikatan dengan protein tertentu, ia bisa menyatu dan mengambang dalam darah.

Kolesterol, ditinjau dari sudut kimiawi, diklasifikasikan dalam golongan lipida (lemak) yang berkomponen alkohol steroid. Sebagian besar berfungsi sebagai sumber kalori dalam makanan.

Lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain sebagai cadangan makanan dan pelarut vitamin A, D, E, dan K, lipid juga berfungsi untuk memelihara jaringan saraf dalam tubuh. Tetapi, kadar lemak berlebihan akan memberikan efek yang serius berupa kerusakan pembuluh koroner. Kolesterol berperan dalam proses pengapura dinding pembuluh darah koroner.

Menurut Product Manager PT Indofarma, Agus Kuanto, unsur lemak dalam plasma adalah kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga unsur yang pertama berikatan dengan protein tertentu membentuk lipo protein. Sedangkan unsur lemak yang terakhir berikatan dengan albumin.

Lemak yang berasal dari makanan mengalami pemecahan menjadi asam lemak bebas, trigliserida, fosfolipid dan kolesterol selama proses pencernaan dalam usus karena di-assembling dan diserap ke dalam darah dalam pembentukan kilomikron.

”Menurut penelitian di Amerika Serikat, kadar kolesterol dianggap tinggi atau hiperkolesterolemia jika mencapai 240 mg persen,” katanya.

Penyakit jantung koroner dua kali lebih besar mengancam orang-orang yang mempunyai kadar kolesterol 200-240 mg persen dibandingkan mereka yang kadarnya di bawah 240 mg persen.

Ancaman ini akan meningkat menjadi empat kali lebih besar apabila kadar kolesterolnya di atas 300 mg persen. Kadar kolesterol dalam darah dapat berubah-ubah setiap waktu tergantung pola makan. Namun, perubahan itu tidak seberapa besar.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kolesterol adalah faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan lingkungan. Kadar kolesterol ini cenderung meningkat pada orang-orang yang gemuk, kurang berolahraga, stres, dan perokok.

”Pola makan sehari-hari tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab diet merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kadar kolesterol dalam darah,” ungkap Agus. (jar )

Sumber : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=229459&kat_id=150